Selasa, 24 Juni 2008

Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen Akui Jambi berada dalam kondisi Tentram

JAMBI, Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen (Jamintel) Kejaksaan Agung RI, Muchtar Ariffin, SH, MH akui kondisi Jambi pada umumnya berada dalam kondisi tentram dan damai, tidak ada hiruk pikuk yang terjadi sebagaimana yang terjadi di beberapa daerah di tanah air ini, hal ini sesuatu yang patut disyukuri, tegas Jaksa Agung Muda Bidang Intelejen, saat menyampaikan sambutannya pada acara jamuan makan malam yang diselenggarakan di rumah dinas Gubernur Jambi, Jum’at malam (16/03). Keberadaan Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen Kejaksaan Agung RI di Jambi, dalam rangka menghadiri Gerakan Bangun Pagi Indonesia, Gosok Gigi di Pagi Hari, Aksi Langsung Anti korupsi dan Narkoba Sejak dini Tingkat Nasional, yang diselenggarakan Sabtu 17 Maret 2007, yang acaranya diselenggarakan di lapangan Depan kantor Gubernur Jambi. Hadir pada kesempatan ini, selain Gubernur H. Zulkifli Nurdin, Ketua Umum Karang Taruna DR. Dody Susanto, SH, M.Si, Wakil Ketua DPRD provinsi Jambi, Sekda Provinsi Jambi Drs. H. A. Chalik Saleh, MM, Anggota Muspida Provinsi Jambi, Ketua pengadilan Tinggi Jambi, Ketua Pengadilan Agama Provinsi Jambi, para bupati/Walikota dalam Provinsi Jambi, para Ketua Pengadilan Negeri Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi, di para kepala Dinas, Badan, Biro dan Kantor di Lingkungan Pemda Provinsi Jambi dan undangan lainnya. Lebih lanjut Jamintel dalam sambutannya menyampaikan, bahwa saat ini banyak masyarakat berfikir bahwa Penegakan Hukum merupakan tugas penegak hukum semata, urusan pengadilan, dan urusan Polisi, padahal sebenarnya Penegakkan Hukum itu ada dua sisi, yakni sisi prepentif dan depresif, yang panyak dilihat masyarakat dan dikonotasikan sebagai penegakkan hukum saat ini adalah sisi depresifnya, sedangkan sisi prepentifnya banyak tidak diketahui. Disampaikannya juga, bahwa saat ini patut disyukuri, karena upaya untuk penegakkan hukum secara prepentif ini dimulai di Jambi, yang pencanangannya dilaksanakan tanggal 17 Maret 2007 besok, tegasnya. Hal ini menjadi sesuatu yang memiliki makna cukup berarti saat ini, lebih-lebih bila dilihat bahwa masyarakat Indonesia sekarang ini masih berfikir, kadang-kadang tidak rasional, yang dimaksud dalam hal ini adalah, banyakhal-hal yang dikeluhkan masyarakat, yang sebetulnya tidak proposional, termasuk di Jambi ini, dijelaskan Jaksa Agung Muda, bahwa beliau sering mendapat laporan-laporan dari masyarakat, yang mempersoalkan adanya penyimpangan-penyimpangan, tetapi sebagian besar dari laporan tersebut terlihat tidak proposional, yang artinya laporan-laporan itu tidak bisa dipertanggung jawabkan, karena setelah dilakukan penelitian sebagian besar laporan-laporan tersebut tidak mengandung kebenaran. Kebanyakan laporan-laporan yang disampaikan tersebut bermotif ingin menjatuhkan seseorang dari jabatannya, hal ini terjadi dimana-mana, jelas jaksa Agung Muda Bidang Intelijen Kejakasaaan Agung RI. Untuk itu tegasnya, sekarang itu semua pihak selaku penyelenggara negara harus berusaha, bagaimana sisi prepentif ini bisa digiatkan, hal ini dalam upaya menumbuhkan kesadaran hokum dikalangan masyarakat, dan sekmen yang sangat penting menurut Muchtar Arifin, SH, MH, adalah kalangan generasi muda, diupayakan bagaimana generasi muda sejak dini bisa dibentuk supaya menjadi generasi yang tertib, disiplin, dan mimiliki etos kerja yang tinggi. Kalau tidak negeri ini masih akan lama bisa keluar dari krisis berkepanjangan yang terjadi di negeri ini. Kadang-kadang masalah sepele saja bisa menjadi masalah besar. Seperti apa yang terjadi dikalangan mahasiswa, yang notabene sebagai calon-calon inteltual di berbagai perguruang tinggi juga sering terjadi, mahasiswa bisa anargis, hal ini merupakan hal yang aneh, kerana sebagai calon intelktual tidak bisa berfikir rasional. Kenapa ini terjadi, menurut Jamintel inilah yang menjadi PR bagi para penyelenggara negara, bagaimana caranya untuk membenahinya. Dalam pembenahan ini diperlukan kebersamaan semua pihak, semua penyelenggara negara, untuk membenahi masalah-masalah yang sedang dihadapi. Ditegaskannya, bahwa tuntutan masyarakat tidak pernah berkurang, walaupun sudah banyak yang telah dilakukan oleh para penyelenggara negara, tetapi semakin banyak yang diperbuat oleh penyelenggara negara semakin banyak yang menjadi tuntutan masyarakat, seperti contohnya dalam penegakkan hukum , saat ini ada kepala daerah yang dijatuhi
hukuman, ada anggota legislative yang menjalani hukuman, demikian juga pegak hukum juga dijatuhi hukuman, bahkan mantan pejabat negara sekalipun, berarti saat ini penegakkan hukum di Indonesia sudah mulai lebih efektif. Tetapi sebagian masyarakat masih ada yang menilai justru hal ini dikarenakan semakin banyaknya kasus-kasus penyelewengan, padahal semua itu dikarenakan semakin efektifnya penegakkan hukum di negara ini, tegasnya. Gubernur Jambi H. Zulkifli Nurdin, sebelumnya dalam sambuttannya menyampaikan, bahwa Gerakan Bangun Pagi Indonesia, Gosok Gigi di Pagi Hari, Aksi Langsung Anti korupsi dan Narkoba Sejak dini Tingkat Nasional (Galaksi) ini, merupakan suatu langgakah yang spektakuler, dan yang pertama kali dilaksanakan. Dimana tujuan pelaksanaan gerakan ini adalah guna meningkatkan kedisiplinan masyarakat dan memberikan pemahaman bagi masyarakat akan arti pentingnya bangun pagi serta pencegahan secara dini terhadap penyalahgunaan narkoba dan penyakit social korupsi. Menurut Gubernur, harus diakui bahwa penyakit sosial ini tidak bisa ditanggulangi secara partial atau sendiri-sendiri, tetapi harus dilaksanakan secara bersama dan terpadu. Gerakan ini merupakan salah satu bentuk keterpaduan program yang melibatkan masyarakat secara luas, dan yang menjadi sasaran utama dalam gerakan ini adalah generasi muda, karena penegakan hukum itu bukan hanya menangkap, menindak kemudian menjatuhkan hukuman saja, tetapi juga bagaimana menginformasikan, mensosialisasikan kepada masyarakat, bahwa hukum itu wajib ditegakkan di negara ini. dan suatu bentuk aksi nyata dalam menciptakan sumberdaya pembangtunan yang mempunyai pemikian jernih tanpa terkontaminasi dengan hal-hal lain. Karena berfikir di pagi hari sangat besar manfaat jika dibandingkan dengan jika berfikir diwaktu siang atau malam hari, jelas Gubernur. Kemudian disampaikan juga oleh Gubernur, karena ini merupakan gerakan yang pertama kali di Indonesia diharapkan gerakan ini dapat juga dilaksanakan di Kabupaten/Kota dalam Provinsi Jambi, bahkan di derah-daerah lain di Indonesia ini, dan diharapkan kegiatan ini tidak hanya berakhir disini saja tetapi akan berlanjut dengan melibatkan anggota Karang Taruna dan pihak-pihak lain, teganya.

Tidak ada komentar: